PERAKITAN PANEL KONTROL MOTOR POMPA AIR 1 FASA DAN 3 FASA
Untuk
kesempatan ke 5 pada sesi kontrol elektromagnetik ini akan kita bahas
tentang perakitan panel kontrol motor pompa air 1 fasa dan 3 fasa.
Dewasa
ini banyak teknologi – teknologi baru yang terus berkembang dan hal
tersebut
seiring dengan perubahan zaman . Orang pada umumnya menginginkan hal –
hal yang
praktis , ekonomis , cepat dan otomatis dalam penggunaannya . Hal
tersebut
sangat berguna bagi kebutuhan manusia dizaman sekarang .
Sebagai
contoh dalam pengontrolan pengisian bak air, orang pada umumnya
menginginkan
pengoperasiannya secara otomatis. Untuk mengoperasikan motor – motor
pompa
air yang mengisi bak secara otomatis mati dan hidupnya, desawa ini telah
banyak
dikembangkan peralatannya, baik dalam sistem mekanik maupun elektronik.
Salah
satu contoh peralatan dengan sistem elektronik tersebut adalah level
control (LC). Level Control merupakan sebuah sakelar elektronik yang
telah banyak digunakan
orang baik di rumah tangga, di hotel – hotel , perusahaan maupun
dikantor –
kantor yang membutuhkan pengoperasian atau pengontrolan pengisian bak
air secara otomatis. Level control sangat cocok
digunakan dalam pengontrolan bak air karena selain mudah didalam pemasangannya
juga sistem kerjanya yang akurat sehingga alat ini benar – benar merupakan
solusi yang tepat dalam memberikan jawaban atas kebutuhan dalam pengontrolan
pengisian bak air di zaman sekarang ini .
Gambar 1. Skema Proses Pengisian Baik Air
1. Cara Kerja Rangkaian
Motor
3 Phase digunakan untuk mengisi air dan motor 1 Phase digunakan sebagai zat
pencampur . Motor 3 Phase diopersikan dengan menggunakan pengasutan sistem
bintang - segitiga yang mana motor 3 phase ini akan terus mengisi sampai batas
atas pengisian yang telah ditentukan dan bila sudah sampai batas atas , motor
akan berhenti bekerja dan akan bekerja kembali jika air dalam bak sudah sampai
batas bawah atau jika air sudah hampir kering .Sementara motor 1 Phase hanya
digunakan sebagai zat pencampur yang hanya sesekali saja bekerjanya yang
dikontrol dengan sebuah batas waktu atau timer . Pada rangkaian yang telah
direncanakan pengoperasian motornya ada dua sistem yaitu secara manual
dengan menggunakan tombol tekan dan secara otomatis dengan menggunakan level
control.
a. Secara Manual
Untuk
mengoperasikan motor , sakelar S1 harus pada posisi terhubung dengan tombol S2
, kemudian tombol tekan S3 diberi energi , maka Kontaktor 2 akan terenergi dan
pada kontak utamanya akan menghubungkan bintang motor 3 Phase terlebih dahulu . kemudian kontak NO K2 akan menghubung
sehingga kontaktor 1 akan bekerja yang dikunci oleh kontak NO K1, dengan
bekerjanya kontaktor 1 Kontak utama kontaktor 1 akan terhubung dengan tegangan
jala – jala dan motor 3 Phase akan bekerja dengan hubungan bintang . Hubungan
Bintang ini hanya sesaat saja , karena timer T1 akan memutuskan kontaktor 2 dan
selanjutnya kontaktor 2 akan mati . Kontak NO dari T1 akan mengaktifkan K3 yang
dikunci oleh Kontak No dari K3. Kontaktor 3 akan menghubungkan motor dengan
hubungan Segitiga . Motor akan bekerja terus mengisi air kedalam bak dengan
hubungan segitiga sampai batas yang telah ditentukan . Bekerjanya Motor 3 phase
dapat dilihat dengan lampu tanda H2.
Bekerjanya
kontaktor 3 sekaligus mengaktifkan kontaktor 4 sehingga Motor 1 Phase yang
bekerja untuk mengisi zat cair akan bekerja , motor 1 phase selanjutnya akan
dikontrol dengan 2 buah time relay
artinya motor akan hidup selama batas waktu T2 dan mati pada batas waktu T3
kemudian akan hidup lagi selama batas T2 dan akan mati kembali pada batas waktu
T3 demikian seterusnya . Jadi Motor 1 Phase hanya dihidupkan sesekali saja yang
mana motor ini hanya hanya digunakan untuk mengisi zat pencampur . Bekerjanya motor 1 dapat
dilihat melalui lampu tanda H3 .
Jika
air dibak sudah terisi penuh , dengan menekan tombol S2 maka sistem akan mati ,
artinya motor 3 Phase yang mengisi air dan motor 1 Phase yang mengisi zat
pencampur akan berhenti beroperasi .
b. Secara Otomatis
Untuk mengoperasikan Motor 3 phase dan 1
phase secara otomatis , posisi sakelar S1 harus terhubung pada Level Control .
Dengan terhubungnya Level Control Maka
Kedua motor akan bekerja tanpa menekan tombol S3 lagi . Sistem kerjanya sama
dengan seperti yang telah dijelaskan pada pengontrolan secara manual diatas ,
hanya saja pada Pengontrolan dengan menggunakan Level Control ini kedua motor
akan dikontrol secara otomatis mati dan hidupnya . artinya jika air dibak sudah
penuh level control akan mematikan motor sampai batas level yang telah ditentukan
dan jika bak kering level kontrol akan mengoperasikan motor kembali .
2. Cara
Kerja Pengaman
Adapun cara kerja pengaman yang digunakan sesuai dengan
jenisnya sperti berikut ;
-
Pengaman MCB akan bekerja bila terjadi hubung
singkat atau beban lebih pada rangkaian yang diamankan oleh MCB tersebut . Bila
rangkaian kontrol maupun rangkaian utama terjadi hubung singkat maka MCB akan Memutuskan rangkaian , sehingga rangkaian akan terputus dengan sumber
tegangan . Dengan terputusnya rangkaian , motor akan berhenti bekerja baik
motor 1 phase maupun motor 3 phase .
-
Pengaman beban lebih ( Thermal Overload Relay )
akan bekerja bila beban mekanik motor melebihi daya nominalnya , akibatnya arus
listrik yang mengalir melalui rangkaian utama akan bertambah besar sehingga
relay beban lebih akan bekerja dan kontak bantunya akan membuka rangkaian
kontrol arus , maka motor akan berhenti bekerja seluruhnya .
Gambar 2. Diagran Kontrol
Gambar 3. Diagram Utama
Gambar 4. Rangkaian Pengawatan Dalam Panel
Lembar Kerja (Jobsheet)
Alat-Alat
No.
|
SPESIFIKASI
|
JUMLAH
|
1.
|
Multitester
|
1 Buah
|
2.
|
Tang Potong
|
1 Buah
|
3.
|
Tang Kupas
|
1 Buah
|
4.
|
Tang Lancip
|
1 Buah
|
5.
|
Tang Kombinasi
|
1 Buah
|
6.
|
Obeng - Ukuran No.1
|
1 Buah
|
7.
|
Obeng - Ukuran No.3
|
1 Buah
|
8.
|
Obeng - Ukuran No.4
|
1 Buah
|
9.
|
Obeng + Ukuran No.3
|
1 Buah
|
10.
|
Obeng + Ukuran No.4
|
1 Buah
|
Bahan-Bahan
No
|
SPESIFIKASI
|
JUMLAH
|
1.
|
Motor Listrik 3 Phase
, 5 KVA
|
1 Buah
|
2.
|
Motor Listrik 1 Phase
, 150 W
|
1 Buah
|
3.
|
Sakelar SPDT
|
1 Buah
|
4.
|
Lampu Indikator
|
1 Buah
|
5.
|
MCB 3 Phase 16 A
|
1 Buah
|
6.
|
MCB 1 Phase 2 A
|
1 Buah
|
7.
|
MCB 1 Phase 4 A
|
1 Buah
|
8.
|
Kontaktor Magnit 3
pole + 2NO + 2NC
|
4 Buah
|
9.
|
TDR + Basc
|
3 Buah
|
10.
|
Thermal Overload
Relay 4 A
|
1 Buah
|
11.
|
Tombol Tekan PBNO
|
1 Buah
|
12.
|
Tombol Tekan PBNC
|
1 Buah
|
13.
|
Panel
|
1 Buah
|
14.
|
Rel Omega
|
Secukupnya
|
15.
|
Kanal Kabel
|
Secukupnya
|
16.
|
Kabel NYAF 2.5 mm
|
Secukupnya
|
17.
|
Kabel NYAF 1.5 mm
|
Secukupnya
|
18.
|
Papan kerja
|
1 Buah
|
Keselamatan Kerja
- Pergunakan peralatan sesuai dengan fungsinya masing – masing
- Hati – hati terhadap penggunaan peralatan / benda tajam
- Memeriksa rangkaian sebelum diujikan dan meminta bantuan kepada instruktur jika ada hal yang belum dimengerti
- Melakukan pekerjaan sesuai dengan langkah kerja
- Berhati – hati terhadap tegangan listrik
Langkah Kerja
- Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan
- Menyusun peralatan dan bahan yang digunakan pada meja kerja
- Menyusun komponen – komponen yang digunakan dan mengaturnya kedalam panel dan papan kerja sesuai dengan gambar
- Merangkai rangkaian kontrol dan rangkaian utama motor pompa kedalam panel kontrol dan papan kerja sesuai dengan gambar
- Memeriksa kebenaran rangkaian dengan menggunakan multi tester
- Menunjukkan hasil kerja kepada pembimbing / instruktur , kemudian menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan sesuai dengan perencanaan .
- Mengoperasikan rangkaian sesuai dengan sistem kerja rangkaian seperti yang telah dijelaskan pada cara kerja rangkaian
- Setelah mendapat hasil uji coba yang benar , membongkar kembali rangkaian tersebut dengan hati – hati dan mengembalikan peralatan dan bahan yang digunakan ketempat semula
Sumber :http://margionoabdil.blogspot.com/2013/01/perakitan-panel-kontrol-motor-pompa-air.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar