- Sistem Kendali
Istilah
sistem kendali dalam teknik listrik mempunyai arti suatu peralatan
atau sekelompok peralatan yang digunakan untuk mengatur fungsi kerja
suatu mesin dan memetakan tingkah laku mesin tersebut sesuai dengan
yang dikehendaki. Fungsi kerja mesin tersebut mencakup antara lain
menjalankan (start), mengatur (regulasi), dan menghentikan suatu
proses kerja. Pada umumnya, sistem kendali merupakan suatu kumpulan
peralatan listrik atau elektronik, peralatan mekanik, dan peralatan
lain yang menjamin stabilitas dan transisi halus serta ketepatan
suatu proses kerja.
Sistem
kendali mempunyai tiga unsur yaitu input, proses, dan output.
Gambar1
Unsur-unsur sistem kendali
Input
pada umumnya berupa sinyal dari sebuah transduser, yaitu alat yang
dapat merubah besaran fisik menjadi besaran listrik, misalnya tombol
tekan, saklar batas, termostat, dan lain-lain. Transduser memberikan
informasi mengenai besaran yang diukur, kemudian informasi ini
diproses oleh bagian proses. Bagian proses dapat berupa rangkaian
kendali yang menggunakan peralatan yang dirangkai secara listrik,
atau juga berupa suatu sistem kendali yang dapat diprogram misalnya
PLC.
Pemrosesan
informasi (sinyal input) menghasilkan sinyal output yang selanjutnya
digunakan untuk mengaktifkan aktuator (peralatan output) yang dapat
berupa motor listrik, kontaktor, katup selenoid, lampu, dan
sebagainya. Dengan peralatan output, besaran listrik diubah kembali
menjadi besaran fisik.
Sistem
kendali dibedakan menjadi dua, yaitu sistem kendali loop terbuka dan
sistem kendali loop tertutup.
Sistem
Kendali Loop Terbuka
Sistem kendali loop terbuka adalah
proses pengendalian di mana variabel input mempengaruhi output yang
dihasilkan. Gambar 2 menunjukkan diagram blok sistem kendali loop
terbuka.
Gambar 2 Diagram blok sistem kendali
loop terbuka
Dari gambar 2 di atas, dapat
dipahami bahwa tidak ada informasi yang diberikan oleh peralatan
output kepada bagian proses sehingga tidak diketahui apakah hasil
output sesuai dengan yang dikehendaki.
Sistem
Kendali Loop Tertutup
Sistem kendali loop tertutup
adalah suatu proses pengendalian di mana variabel yang dikendalikan
(output) disensor secara kontinyu, kemudian dibandingkan dengan
besaran acuan.
Variabel yang dikendalikan dapat
berupa hasil pengukuran temperatur, kelembaban, posisi mekanik,
kecepatan putaran, dan sebagainya. Hasil pengukuran tersebut
diumpan-balikkan ke pembanding (komparator) yang dapat berupa
peralatan mekanik, listrik, elektronik, atau pneumatik. Pembanding
membandingkan sinyal sensor yang berasal dari variabel yang
dikendalikan dengan besaran acuan, dan hasilnya berupa sinyal
kesalahan. Selanjutnya, sinyal kesalahan diumpankan kepada peralatan
kendali dan diproses untuk memperbaiki kesalahan sehingga
menghasilkan output sesuai dengan yang dikehendaki. Dengan kata lain,
kesalahan sama dengan nol.
Gambar 3 Sistem kendali loop tertutup
Sistem
Kendali PLC
Hingga
akhir tahun 1970, sistem otomasi mesin dikendalikan oleh relai
elektromagnet. Dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi,
tugas-tugas pengendalian dibuat dalam bentuk pengendalian terprogram
yang dapat dilakukan antara lain menggunakan PLC (Programmable Logic
Controller). Dengan PLC, sinyal dari berbagai peralatan luar
diinterfis sehingga fleksibel dalam mewujudkan sistem kendali.
Disamping itu, kemampuannya dalam komunikasi jaringan memungkinkan
penerapan yang luas dalam berbagai operasi pengendalian sistem.
Dalam
sistem otomasi, PLC merupakan ‘jantung’ sistem kendali. Dengan
program yang disimpan dalam memori PLC, dalam eksekusinya, PLC dapat
memonitor keadaan sistem melalui sinyal dari peralatan input,
kemudian didasarkan atas logika program menentukan rangkaian aksi
pengendalian peralatan output luar.
PLC
dapat digunakan untuk mengendalikan tugas-tugas sederhana yang
berulang-ulang, atau di-interkoneksi dengan yang lain menggunakan
komputer melalui sejenis jaringan komunikasi untuk mengintegrasikan
pengendalian proses yang kompleks.
Cara
kerja sistem kendali PLC dapat dipahami dengan diagram blok seperti
ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 4 Diagram blok PLC
Dari
gambar terlihat bahwa komponen sistem kendali PLC terdiri atas PLC,
peralatan input, peralatan output, peralatan penunjang, dan catu
daya. Penjelasan masing-masing komponen sebagai berikut :
PLC
PLC
terdiri atas CPU (Central Processing Unit), memori, modul interface
input dan output program kendali disimpan dalam memori program.
Program mengendalikan PLC sehingga saat sinyal iput dari peralatan
input on timbul respon yang sesuai. Respon ini umumnya mengonkan
sinyal output pada peralatan output.
CPU
adalah mikroprosesor yang mengkordinasikan kerja sistem PLC. ia
mengeksekusi program, memproses sinyal input/ output, dan
mengkomunikasikan dengan peralatan luar.
Memori
adalah daerah yang menyimpan sistem operasi dan data pemakai. Sistem
operasi sesungguhnya software sistem yang mengkordinasikan PLC.
Program kendali disimpan dalam memori pemakai.
Ada
dua jenis memori yaitu : ROM (Read Only Memory) dan RAM (Random
Access Memory). ROM adalah memori yang hanya dapat diprogram sekali.
Penyimpanan program dalam ROM bersifat permanen, maka ia digunakan
untuk menyimpan sistem operasi. Ada sejenis ROM, yaitu EPROM
(Erasable Programmable Read Only Memory) yang isinya dapat dihapus
dengan cara menyinari menggunakan sinar ultraviolet dan kemudian
diisi program ulang menggunakan PROM Writer.
Interfis adalah modul rangkaian yang
digunakan untuk menyesuaikan sinyal pada peralatan luar. Interfis
input menyesuaikan sinyal dari peralatan input dengan sinyal yang
dibutuhkan untuk operasi sistem. Interfis output menyesuaikan sinyal
dari PLC dengan sinyal untuk mengendalikan peralatan output.
Peralatan
Input
Peralatan input adalah yang
memberikan sinyal kepada PLC dan selanjutnya PLC memproses sinyal
tersebut untuk mengendalikan peralatan output. Peralatan input itu
antara lain :
Berbagai
jenis saklar, misalnya tombol, saklar togel, saklar batas, saklar
level, saklar tekan, saklar proximity.
Berbagai
jenis sensor, misalnya sensor cahaya, sensor suhu, sensor level,
Rotary encoder
Peralatan
Output
Sistem
otomasi tidak lengkap tanpa ada peralatan output yang dikendalikan.
Peralatan output itu misalnya :
Kontaktor
Motor listrik
Lampu
Buzer
Peralatan
Penunjang
Peralatan
penunjang adalah peralatan yang digunakan dalam sistem kendali PLC,
tetapi bukan merupakan bagian dari sistem secara nyata. Maksudnya,
peralatan ini digunakan untuk keperluan tertentu yang tidak berkait
dengan aktifitas pegendalian. Peralatan penunjang itu, antara lain :
berbagai jenis
alat pemrogram, yaitu komputer, software ladder, konsol pemrogram,
programmable terminal, dan sebagainya.
Berbagai
software ladder, yaitu : SSS, LSS, Syswin, dan CX Programmer.
Berbagai jenis
memori luar, yaitu : disket, CD ROM, flash disk.
Berbagai alat
pencetak dalam sistem komputer, misalnya printer, plotter.
Catu Daya
PLC
adalah sebuah peralatan digital dan setiap peralatan digital
membutuhkan catu daya DC. Catu daya ini dapat dicatu dari luar, atau
dari dalam PLC itu sendiri. PLC tipe modular membutuhkan catu daya
dari luar, sedangkan pada PLC tipe compact
catu daya tersedia pada unit.
Komponen
Unit PLC
Unit
PLC dibuat dalam banyak model/ tipe. Pemilihan suatu tipe harus
mempertimbangkan : yang dibedakan menurut
PLC adalah sebuah peralatan
elektronik dan setiap peralatan elektronik untuk dapat beroperasi
membutuhkan catu daya. Ada dua jenis catu daya untuk disambungkan ke
PLC yaitu AC dan DC.
Pertimbangan lain untuk memilih unit
PLC adalah jumlah terminal I/O nya. Jumlah terminal I/O yang tersedia
bergantung kepada merk PLC. Misalnya PLC merk OMRON pada satu unit
tersedia terminal I/O
sebanyak 10, 20, 30, 40
atau 60. Jumlah terminal I/O ini dapat dikembangkan dengan memasang
Unit I/O Ekspansi sehingga dimungkinkan memiliki 100 I/O.
Pada umumnya, jumlah terminal input
dan output megikuti perbandingan tertentu, yaitu 3
: 2. Jadi, PLC dengan
terminal I/O sebanyak 10 memiliki terminal input 6 dan terminal
output 4.
PLC dibuat untuk digunakan dalam
berbagai rangkaian kendali. Bergantung kepada peralatan output yang
dikendalikan, tersedia tiga tipe rangkaian output yaitu : output
relai, output transistor singking
dan output transistor soucing.
Di bawah ini diberikan tabel yang
menunjukkan jenis catu daya, jumlah I/O, dan tipe rangkaian output.
Terminal
input catu daya
Hubungkan catu daya (100 s.d 240 VAC
atau 24 VDC) ke terminal ini
Terminal
Ground Fungsional
Pastikan untuk membumikan terminal
ini (hanya untuk PLC tipe AC) untuk meningkatkan kekebalan terhadap
derau (noise) dan mengurangi resiko kejutan listrik.
Terminal
Ground Pengaman
Pastikan untuk membumikan terminal
ini untuk mengurangi resiko kejutan listrik
Terminal
catu daya luar
PLC tertentu, misalnya CPM2A
dilengkapi dengan terminal output catu daya 24 VDC untuk mencatu daya
peralatan input.
Terminal
input
Sambunglah peralatan input luar ke
terminal input ini.
Terminal
Output
Sambunglah
peralatan output luar ke terminal output ini.
Indikator
status PLC
Indikator
ini menunjkkan status operasi PLC, seperti ditunjukkan pada tabel
berikut ini :
Indikator
|
Status
|
Arti
|
PWR
(hijau)
|
ON
|
Daya
sedang dicatukan ke PLC
|
OFF
|
Daya
tidak sedang dicatu ke PLC
|
RUN
(hijau)
|
ON
|
PLC
beroperasi dalam mode RUN atau MONITOR
|
OFF
|
PLC
beroperasi dalam mode PROGRAM, atau terjadi kesalahan fatal
|
COMM
(kuning)
|
Berkedip
|
Data
sedang ditransfer melalui port peripheral atau port RS-232C
|
OFF
|
Data
tidak sedang ditransfer melalui port peripheral atau port
RS-232C
|
ERR/ALM
(merah)
|
ON
|
Terjadi
kesalahan fatal
|
Berkedip
|
Terjadi
kesalahan tidak fatal
|
OFF
|
Operasi
berlangsung normal
|
Indikator
input
Indikator input menyala saat terminal
input yang sesuai ON. Indikator input menyala selama refreshing
input/ output.
Jika
terjadi kesalahan fatal, indikator input berubah sebagai berikut :
Kesalahan
fatal
|
Indikator
input
|
Kesalahan
unit CPU, kesalahan bus I/O, atau terlalu banyak unit I/O
|
Padam
|
Kesalahan
memori atau kesalahan FALS (sistem fatal)
|
Indikator
akan berubah sesuai status sinyal input, tetapi status input
tidak akan diubah pada memori.
|
Indikator
output
Indikator output menyala saat
terminal output yang sesuai on.
Analog
Control
Putarlah control ini untuk setting
analog (0 s.d 200) pada IR 250 dan IR 251.
Port
peripheral
Sambungan
PLC ke peralatan pemrogram : Konsol Pemrogram, atau komputer
Port
RS 232C
Sambungan PLC ke peralatan pemrogram
: Konsol Pemrogram, komputer, atau Programmable Terminal.
Saklar
komunikasi
Saklar ini untuk memilih apakah port
peripheral atau port RS-232C akan menggunakan setting komunikasi pada
PC Setup atau settng standar.
OFF
|
Port
peripheral dan port RS-232C beroperasi sesuai dengan setting
komunikasi pada PLC setup, kecuali untuk Konsol Pemrogram yang
disambung ke port peripheral.
|
ON
|
Port
peripheral dan port RS-232C beroperasi sesuai dengan setting
komunikasi standar, kecuali untuk Konsol Pemrogram yang
disambung ke port peripheral.
|
Batere
Batere ini memback-up memori pada
unit PLC.
Konektor
ekspansi
Tempat sambungan PLC ke unit I/O
ekspansi atau unit ekspansi (unit I/O analog, unit sensor suhu).
- Spesifikasi
Penggunaan
PLC harus memperhatikan spesifikasi teknisnya. Mengabaikan hal ini
dapat mengakibatkan PLC rusak atau beroperasi secara tidak tepat
(mal-fungsi).
Berikut
ini diberikan spesifikasi unit PLC yang terdiri atas spesifikasi
umum, spesifikasi input, dan spesifikasi output.
Spesifikasi
Umum
Butir
|
Spesifiasi
|
Tegangan
catu
|
AC
|
100
s.d 240 VAC, 50/60 Hz
|
DC
|
24
VDC
|
Tegangan
operasi
|
AC
|
85
s.d 264 VAC
|
DC
|
20,4
s.d 26,4 VDC
|
Penggunaan
daya
|
AC
|
60
VA maks
|
DC
|
20
W maks
|
Catu
daya luar
|
Tegangan
catu
|
24
VDC
|
Kapasitas
output
|
300
mA
|
Tahanan
isolasi
|
20
M
minimum
|
Kuat
dielektrik
|
2300
VAC 50/60 Hz selama 1 menit
|
Suhu
ruang
|
0o
s.d 55o
|
Ukuran
sekerup terminal
|
M3
|
Berat
|
AC
|
650
g
|
DC
|
550
g
|
Spesifikasi Input
Butir
|
Spesifikasi
|
Tegangan
input
|
24
VDC +10%/-15%
|
Impedansi
input
|
2,7
k
|
Arus
input
|
8
mA
|
Tegangan/
arus on
|
17
VDC input, 5 mA
|
Tegangan/
arus off
|
5
VDC maks, 1 mA
|
Tunda
on
|
10
ms
|
Tunda
off
|
10
ms
|
Konfigurasi
rangkaian input
|
|
Spesifikasi
Output
Butir
|
Spesifikasi
|
Kapasitas
switching maksimum
|
2
A, 250 VAC (cos
= 1)
2
A, 24 VDC
|
Kapasitas
switching minimum
|
10
mA, 5 VDC
|
Usia
kerja relai
|
Listrik
: 150.000 operasi (beban resistif 24 VDC)
100.000 operasi (beban induktif)
Mekanik
: 20.000.000 operasi
|
Tunda
on
|
15
ms maks
|
Tunda
off
|
15
ms maks
|
Konfigurasi
rangkaian output
|
|
- Perbandingan Sistem
Kendali Elektromagnet dan PLC
Pada
sistem kendali relai elektromagnetik (kontaktor), semua pengawatan
ditempatkan dalam sebuah panel kendali. Dalam beberapa kasus panel
kendali terlalu besar sehingga memakan banyak ruang (tempat). Tiap
sambungan dalam logika relai harus disambung. Jika pengawatan tidak
sempurna, maka akan terjadi kesalahan sistem kendali. Untuk melacak
kesalahan ini, perlu waktu cukup lama. Pada umumnya, kontaktor
memiliki jumlah kontak terbatas. Dan jika diperlukan modifikasi,
mesin harus diistirahatkan, dan lagi boleh jadi ruangan tidak
tersedia serta pengawatan harus dilacak untuk mengakomodasi
perubahan. Jadi, panel kendali hanya cocok untuk proses yang sangat
khusus. Ia tidak dapat dimoifikasi menjadi sistem yang baru dengan
segera. Dengan kata lain, panel kendali elektromagnetik tidak
fleksibel.
Dari
uraian di atas, dapat disimpulkan adanya kelemahan sistem kendali
relai elektromagnetik sebagai berikut :
Terlalu
banyak pengawatan panel.
Modifikasi
sistem kendali sulit dilakukan.
Pelacakan
gangguan sistem kendali sulit dilakukan.
Jika
terjadi gangguan mesin harus diistirahatkan untuk melacak kesalahan
sistem.
Kesulitan-kesulitan di atas dapat
diatasi dengan menggunakan sistem kendali PLC.
- Keunggulan Sistem Kendali
PLC
Sistem
kendali PLC memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan sistem
kendali elektromagnetik sebagai berikut :
Pengawatan
sistem kendali PLC lebih sedikit.
Modifikasi
sistem kendali dapat dengan mudah dilakukan dengan cara mengganti
progam kendali tanpa merubah pengawatan sejauh tidak ada tambahan
peralatan input/output.
Tidak
diperlukan komponen kendali seperti timer dan hanya diperlukan
sedikit kontaktor sebagai penghubung peralatan output ke sumber
tenaga listrik.
Kecepatan
operasi sistem kendali PLC sangat cepat sehingga produktivitas
meningkat.
Biaya
pembangunan sistem kendali PLC lebih murah dalam kasus fungsi
kendalinya sangat rumit dan jumlah peralatan input/outputnya sangat
banyak.
Sistem
kendali PLC lebih andal.
Program
kendali PLC dapat dicetak dengan cepat.
- Penerapan Sistem Kendali
PLC
Sistem
kendali PLC digunakan secara luas dalam berbagai bidang antara lain
untuk mengendalikan :
- Langkah-Langkah Desain
Sistem Kendali PLC
Pengendalian
sistem kendali PLC harus dilakukan melalui langkah-langkah sistematik
sebagai berikut :
Memilih PLC
dengan spesifikasi yang sesuai dengan sistem kendali.
Memasang
Sistem Komunikasi
Membuat
program kendali
Mentransfer
program ke dalam PLC
Memasang
unit
Menyambung
pengawatan I/O
Menguji coba
program
Menjalankan
program
Rangkuman
PLC
adalah kependekan dari Programmable Logic Controller yang berarti
pengendali yang bekerja secara logika dan dapat diprogram.
Peralatan
sistem kendali PLC terdiri atas Unit PLC, peralatan input,
peralatan output, peralatan penunjang, dan catu daya.
Pemilihan
suatu unit PLC didasarkan atas pertimbangan jenis catu daya untuk
PLC, jumlah I/O dan tipe rangkaian output.
Penggunaan
PLC harus memperhatikan spesifikasi teknisnya. Mengabaikan hal
ini dapat mengakibatkan PLC rusak atau beroperasi secara tidak
tepat (mal-fungsi).
Dibandingkan
sistem kendali elektromagnet, PLC lebih unggul dalam banyak hal,
antara lain pengawatan sistem lebih sederhana, gambar sistem
kendali mudah dicetak, lebih murah dalam kasus rangkaian kendali
yang rumit, mempunyai fungsi self diagnostic, dll.
PLC
diterapkan dalam hampir segala lapangan industri sebagai
pengendali mesin dan proses kerja alat.
Tes Formatif
Apakah
yang dimaksud dengan sistem kendali ?
Apakah
perbedaan sistem kendali loop terbuka dan loop tertutup ?
Apakah
sesungguhnya PLC itu ?
Sebutkan
masing-masing tiga contoh :
Alat
input
Alat
output
Alat
penunjang
Gambarkan
diagram blok yang menunjukkan hubungan masing-masing peralatan
sistem kendali PLC !
Sebutkan
lima keunggulan PLC dibandingkan sistem kendali elektromagnet !
Jelaskan
bahwa sistem kendali PLC lebih murah jika dibandingkan sistem
kendali elektromagnet !
Sebutkan
daerah penerapan PLC !
Motor DC memerlukan
suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi
energi mekanik. Bagian utama motor DC adalah statos dan rotor dimana
kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar)
dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Bentuk motor
paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar
bebas di antara kutub-kutub magnet permanen.
Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang
menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan.
Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker
dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan
magnet.
Motor DC Sederhana
motor dc,dc motor,Motor DC Sederhana,teori motor dc,prinsip kerja motor
dc,bentuk motor dc,gambaran motor dc,analisa motor dc,landasan teori
motor dc,artikel motro dc,motor dcyaitu,motor dc adalh,pengertian motor
dc,bagian motor dc,konstruksi motor dc,struktur motor dc
Prinsip Dasar Cara Kerja
Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar
konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada
konduktor. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor dapat
dilihat pada gambar berikut.
Gambar Medan Magnet Yang Membawa Arus Mengelilingi Konduktor
Gambar Medan Magnet Yang Membawa Arus Mengelilingi Konduktor,medan
magnet pada konduktor,medan magnet motor dc,arah medan motor dc,arah
putar medan motor dc,medan magnet,motor dc,arah arus dan medan
magnet,arah arus motor dc,arah putar motor dc,hukum arah putar motor
dc,aliran arus motor dc
Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis
fluks di sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan
jempol mengarah pada arah aliran arus, maka jari-jari anda akan
menunjukkan arah garis fluks. Gambar diatas menunjukkan medan magnet
yang terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena bentuk U. Medan
magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir
pada konduktor tersebut.
Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub
uatara dan selatan yang kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi
dengan medan magnet kutub.
Gambar Reaksi Garis Fluks
Gambar Reaksi Garis Fluks,reaksi medan motor dc,fluks motor dc,medan
fluks motor dc,fluks magnet motor dc,arah fluks motor dc,arah medan
motor dc
Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan
(looped conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan keluar
melalui ujung B. Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah
medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor.
Konduktor akan berusaha bergerak ke atas untuk keluar dari medan kuat
ini. Medan konduktor B yang berlawanan arah jarum jam akan menambah
medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di atas konduktor.
Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun agar keluar dari medan yang
kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut akan membuat angker dinamo berputar
searah jarum jam.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum :
Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran /
loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar
kumparan.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan
menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah
tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor)
maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan demikian
medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan
energi, sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan energi,
daerah tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar Prinsip Kerja Motor DC
Gambar Prinsip Kerja Motor DC,prinsip kerja motor dc,sistem kerja motor
dc,prinsip putaran motor dc,arah putaran motor dc,arah putar motor
dc,prinsip putaran pada motor dc,memnetukan arah putaran motor dc
Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna,
maka tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang
disebabkan reaksi lawan. Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang
dilindungi oleh medan maka menimbulkan perputaran pada motor.
Prinsip Arah Putaran Motor
Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah Flamming tangan
kiri. Kutub-kutub magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah dari
kutub utara ke kutub selatan. Jika medan magnet memotong sebuah kawat
penghantar yang dialiri arus searah dengan empat jari, maka akan timbul
gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gaya Lorentz, yang besarnya sama
dengan F.
Prinsip motor : aliran arus di dalam penghantar yang berada di dalam
pengaruh medan magnet akan menghasilkan gerakan. Besarnya gaya pada
penghantar akan bertambah besar jika arus yang melalui penghantar
bertambah besar
Read more at:
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/prinsip-kerja-motor-dc/
Copyright © Elektronika Dasar
Motor DC memerlukan
suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi
energi mekanik. Bagian utama motor DC adalah statos dan rotor dimana
kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar)
dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Bentuk motor
paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar
bebas di antara kutub-kutub magnet permanen.
Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang
menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan.
Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker
dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan
magnet.
Motor DC Sederhana
motor dc,dc motor,Motor DC Sederhana,teori motor dc,prinsip kerja motor
dc,bentuk motor dc,gambaran motor dc,analisa motor dc,landasan teori
motor dc,artikel motro dc,motor dcyaitu,motor dc adalh,pengertian motor
dc,bagian motor dc,konstruksi motor dc,struktur motor dc
Prinsip Dasar Cara Kerja
Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar
konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada
konduktor. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor dapat
dilihat pada gambar berikut.
Gambar Medan Magnet Yang Membawa Arus Mengelilingi Konduktor
Gambar Medan Magnet Yang Membawa Arus Mengelilingi Konduktor,medan
magnet pada konduktor,medan magnet motor dc,arah medan motor dc,arah
putar medan motor dc,medan magnet,motor dc,arah arus dan medan
magnet,arah arus motor dc,arah putar motor dc,hukum arah putar motor
dc,aliran arus motor dc
Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis
fluks di sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan
jempol mengarah pada arah aliran arus, maka jari-jari anda akan
menunjukkan arah garis fluks. Gambar diatas menunjukkan medan magnet
yang terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena bentuk U. Medan
magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir
pada konduktor tersebut.
Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub
uatara dan selatan yang kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi
dengan medan magnet kutub.
Gambar Reaksi Garis Fluks
Gambar Reaksi Garis Fluks,reaksi medan motor dc,fluks motor dc,medan
fluks motor dc,fluks magnet motor dc,arah fluks motor dc,arah medan
motor dc
Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan
(looped conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan keluar
melalui ujung B. Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah
medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor.
Konduktor akan berusaha bergerak ke atas untuk keluar dari medan kuat
ini. Medan konduktor B yang berlawanan arah jarum jam akan menambah
medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di atas konduktor.
Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun agar keluar dari medan yang
kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut akan membuat angker dinamo berputar
searah jarum jam.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum :
Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran /
loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar
kumparan.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan
menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah
tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor)
maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan demikian
medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan
energi, sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan energi,
daerah tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar Prinsip Kerja Motor DC
Gambar Prinsip Kerja Motor DC,prinsip kerja motor dc,sistem kerja motor
dc,prinsip putaran motor dc,arah putaran motor dc,arah putar motor
dc,prinsip putaran pada motor dc,memnetukan arah putaran motor dc
Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna,
maka tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang
disebabkan reaksi lawan. Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang
dilindungi oleh medan maka menimbulkan perputaran pada motor.
Prinsip Arah Putaran Motor
Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah Flamming tangan
kiri. Kutub-kutub magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah dari
kutub utara ke kutub selatan. Jika medan magnet memotong sebuah kawat
penghantar yang dialiri arus searah dengan empat jari, maka akan timbul
gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gaya Lorentz, yang besarnya sama
dengan F.
Prinsip motor : aliran arus di dalam penghantar yang berada di dalam
pengaruh medan magnet akan menghasilkan gerakan. Besarnya gaya pada
penghantar akan bertambah besar jika arus yang melalui penghantar
bertambah besar
Read more at:
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/prinsip-kerja-motor-dc/
Copyright © Elektronika Dasar
Motor DC memerlukan
suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi
energi mekanik. Bagian utama motor DC adalah statos dan rotor dimana
kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar)
dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Bentuk motor
paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar
bebas di antara kutub-kutub magnet permanen.
Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang
menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan.
Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker
dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan
magnet.
Motor DC Sederhana
motor dc,dc motor,Motor DC Sederhana,teori motor dc,prinsip kerja motor
dc,bentuk motor dc,gambaran motor dc,analisa motor dc,landasan teori
motor dc,artikel motro dc,motor dcyaitu,motor dc adalh,pengertian motor
dc,bagian motor dc,konstruksi motor dc,struktur motor dc
Prinsip Dasar Cara Kerja
Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar
konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada
konduktor. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor dapat
dilihat pada gambar berikut.
Gambar Medan Magnet Yang Membawa Arus Mengelilingi Konduktor
Gambar Medan Magnet Yang Membawa Arus Mengelilingi Konduktor,medan
magnet pada konduktor,medan magnet motor dc,arah medan motor dc,arah
putar medan motor dc,medan magnet,motor dc,arah arus dan medan
magnet,arah arus motor dc,arah putar motor dc,hukum arah putar motor
dc,aliran arus motor dc
Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis
fluks di sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan
jempol mengarah pada arah aliran arus, maka jari-jari anda akan
menunjukkan arah garis fluks. Gambar diatas menunjukkan medan magnet
yang terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena bentuk U. Medan
magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir
pada konduktor tersebut.
Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub
uatara dan selatan yang kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi
dengan medan magnet kutub.
Gambar Reaksi Garis Fluks
Gambar Reaksi Garis Fluks,reaksi medan motor dc,fluks motor dc,medan
fluks motor dc,fluks magnet motor dc,arah fluks motor dc,arah medan
motor dc
Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan
(looped conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan keluar
melalui ujung B. Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah
medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor.
Konduktor akan berusaha bergerak ke atas untuk keluar dari medan kuat
ini. Medan konduktor B yang berlawanan arah jarum jam akan menambah
medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di atas konduktor.
Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun agar keluar dari medan yang
kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut akan membuat angker dinamo berputar
searah jarum jam.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum :
Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran /
loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar
kumparan.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan
menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah
tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor)
maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan demikian
medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan
energi, sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan energi,
daerah tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar Prinsip Kerja Motor DC
Gambar Prinsip Kerja Motor DC,prinsip kerja motor dc,sistem kerja motor
dc,prinsip putaran motor dc,arah putaran motor dc,arah putar motor
dc,prinsip putaran pada motor dc,memnetukan arah putaran motor dc
Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna,
maka tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang
disebabkan reaksi lawan. Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang
dilindungi oleh medan maka menimbulkan perputaran pada motor.
Prinsip Arah Putaran Motor
Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah Flamming tangan
kiri. Kutub-kutub magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah dari
kutub utara ke kutub selatan. Jika medan magnet memotong sebuah kawat
penghantar yang dialiri arus searah dengan empat jari, maka akan timbul
gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gaya Lorentz, yang besarnya sama
dengan F.
Prinsip motor : aliran arus di dalam penghantar yang berada di dalam
pengaruh medan magnet akan menghasilkan gerakan. Besarnya gaya pada
penghantar akan bertambah besar jika arus yang melalui penghantar
bertambah besar.
Read more at:
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/prinsip-kerja-motor-dc/
Copyright © Elektronika Dasar
Motor DC memerlukan
suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi
energi mekanik. Bagian utama motor DC adalah statos dan rotor dimana
kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar)
dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Bentuk motor
paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar
bebas di antara kutub-kutub magnet permanen.
Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang
menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan.
Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker
dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan
magnet.
Motor DC Sederhana
motor dc,dc motor,Motor DC Sederhana,teori motor dc,prinsip kerja motor
dc,bentuk motor dc,gambaran motor dc,analisa motor dc,landasan teori
motor dc,artikel motro dc,motor dcyaitu,motor dc adalh,pengertian motor
dc,bagian motor dc,konstruksi motor dc,struktur motor dc
Prinsip Dasar Cara Kerja
Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar
konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada
konduktor. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor dapat
dilihat pada gambar berikut.
Gambar Medan Magnet Yang Membawa Arus Mengelilingi Konduktor
Gambar Medan Magnet Yang Membawa Arus Mengelilingi Konduktor,medan
magnet pada konduktor,medan magnet motor dc,arah medan motor dc,arah
putar medan motor dc,medan magnet,motor dc,arah arus dan medan
magnet,arah arus motor dc,arah putar motor dc,hukum arah putar motor
dc,aliran arus motor dc
Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis
fluks di sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan
jempol mengarah pada arah aliran arus, maka jari-jari anda akan
menunjukkan arah garis fluks. Gambar diatas menunjukkan medan magnet
yang terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena bentuk U. Medan
magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir
pada konduktor tersebut.
Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub
uatara dan selatan yang kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi
dengan medan magnet kutub.
Gambar Reaksi Garis Fluks
Gambar Reaksi Garis Fluks,reaksi medan motor dc,fluks motor dc,medan
fluks motor dc,fluks magnet motor dc,arah fluks motor dc,arah medan
motor dc
Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan
(looped conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan keluar
melalui ujung B. Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah
medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor.
Konduktor akan berusaha bergerak ke atas untuk keluar dari medan kuat
ini. Medan konduktor B yang berlawanan arah jarum jam akan menambah
medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di atas konduktor.
Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun agar keluar dari medan yang
kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut akan membuat angker dinamo berputar
searah jarum jam.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum :
Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran /
loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar
kumparan.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan
menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah
tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor)
maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan demikian
medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan
energi, sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan energi,
daerah tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar Prinsip Kerja Motor DC
Gambar Prinsip Kerja Motor DC,prinsip kerja motor dc,sistem kerja motor
dc,prinsip putaran motor dc,arah putaran motor dc,arah putar motor
dc,prinsip putaran pada motor dc,memnetukan arah putaran motor dc
Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna,
maka tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang
disebabkan reaksi lawan. Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang
dilindungi oleh medan maka menimbulkan perputaran pada motor.
Prinsip Arah Putaran Motor
Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah Flamming tangan
kiri. Kutub-kutub magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah dari
kutub utara ke kutub selatan. Jika medan magnet memotong sebuah kawat
penghantar yang dialiri arus searah dengan empat jari, maka akan timbul
gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gaya Lorentz, yang besarnya sama
dengan F.
Prinsip motor : aliran arus di dalam penghantar yang berada di dalam
pengaruh medan magnet akan menghasilkan gerakan. Besarnya gaya pada
penghantar akan bertambah besar jika arus yang melalui penghantar
bertambah besar.
Read more at:
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/prinsip-kerja-motor-dc/
Copyright © Elektronika Dasar